Artikel dan Kutipan

Sumber Foto: https://depositphotos.com/id/photo/stack-of-books-with-laptop-113664860.html

Oleh: Elmansyah, M.S.I.

Pencantuman kutipan secara benar, merupakan tradisi Islam. Berawal dari pola penulisan Hadits. Para akademisi Muslim sangat berhati-hati dalam menuliskan hasil karya orang lain atau ulama terdahulu.

Menulis tanpa kutipan sebenarnya tidak ada masalah. Seseorang bisa saja mengklaim bahwa ini dan itu adalah hasil pemikirannya. Tapi sayangnya kita tidak hidup di zaman awal penulisan, atau zaman di mana buku adalah benda langka. Kita hidup di zaman semuanya serba online. Meski kita bisa mengklaim bahwa suatu paragraf itu adalah hasil pikiran kita, kalau ada kemiripannya dengan karya terdahulu, maka kita akan dicap plagiat.

Selain itu, sebuah tulisan, hampir pasti terpengaruh dengan bacaan. Jika kita tidak menuliskan dari mana sumber pengaruh itu, maka kita akan disebut tidak jujur secara akademis. Selebihnya adalah pengalaman dan prediksi masa depan. Prosentase nya bisa mencapai 80℅ Hasil Baca dan 20℅ hasil pikir.

Karenanya, tulisan (baik buku maupun Jurnal) hampir tidak boleh tanpa kutipan. Sebuah makalah dengan 10 halaman, minimal 25 sumber kutipan.

Selamat berkarya..

*Penulis adalah Kaprodi SAA FUAD IAIN Pontianak

toto slot situs toto toto slot toto slot toto slot situs toto situs toto bandar toto macau bandar togel prediksi hk situs toto situs togel toto slot situs togel situs toto situs toto toto togel situs togel situs togel situs toto toto togel slot thailand toto slot

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *