Langkah kaki menapaki lorong-lorong kampus, diiringi dengan rasa bangga dan penuh semangat. Di antara hiruk pikuk mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu, aku melangkah dengan penuh keyakinan sebagai mahasiswa Studi Agama-Agama. Pilihan ini tak datang begitu saja, melainkan melalui pertimbangan matang dan dorongan hati yang kuat untuk menyelami lautan pengetahuan tentang agama. Menjadi mahasiswa Studi Agama-agama bagaikan membuka pintu gerbang menuju dunia penuh misteri dan kekayaan intelektual. Di sini, aku berkesempatan untuk mempelajari berbagai agama dengan segala kompleksitasnya. Bukan hanya mempelajari dogma dan ritual, aku juga menyelami sejarah, budaya, dan filosofi yang melatarbelakangi setiap agama.
Perjalanan intelektual ini tak selalu mudah. Aku dihadapkan pada berbagai perspektif dan interpretasi yang berbeda, bahkan terkadang bertentangan. Namun, justru di sinilah letak keindahan Studi Agama-Agama. Aku dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis secara objektif, dan membangun pemahaman yang komprehensif tentang agama. Lebih dari sekadar pengetahuan, Studi Agama-Agama telah menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap keragaman. Aku belajar untuk memahami dan menghormati keyakinan orang lain, meskipun berbeda dengan keyakinan diriku sendiri. Hal ini membuka mataku terhadap keindahan toleransi dan pentingnya menjaga harmoni antarumat beragama.
Menjadi mahasiswa Studi Agama-Agama bukan hanya tentang mempelajari agama, tetapi juga tentang menjadi manusia yang lebih baik. Aku belajar untuk lebih empati, lebih toleran, dan lebih terbuka terhadap berbagai ide dan pemikiran. Aku yakin bahwa ilmu yang aku pelajari di sini akan membantuku untuk menjadi positif di masyarakat. Di tengah gejolak dunia yang penuh dengan perpecahan dan konflik, aku bangga menjadi mahasiswa Studi Agama-Agama. Aku yakin bahwa ilmu dan pemahaman yang aku peroleh di sini dapat menjadi jembatan untuk membangun dialog dan pemahaman antarumat beragama. Aku ingin berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh toleransi, di mana perbedaan bukan menjadi sumber perpecahan, tetapi justru menjadi kekuatan untuk saling memperkaya. Aku bangga menjadi mahasiswa Studi Agama. Aku siap untuk menjelajahi lautan pengetahuan dan menyebarkan cahaya toleransi dan perdamaian di seluruh dunia.
Penulis: Nadia Ika Suryani
Tinggalkan Balasan