Mengenal Kampung Ruan Lama, Sarawak, Malaysia: Toleransi Antar Umat Beragama yang Patut dicontoh
9 Februari 2024 2024-02-09 10:52Mengenal Kampung Ruan Lama, Sarawak, Malaysia: Toleransi Antar Umat Beragama yang Patut dicontoh
Mengenal Kampung Ruan Lama, Sarawak, Malaysia: Toleransi Antar Umat Beragama yang Patut dicontoh
Senin, 5 Februari 2024
Kp. Ruam Lama, Simunjan, Sarawak, Malaysia.
Mahasiswa Prodi SAA bersama mahasiswa lainnya melaksanakan Program PkM Kolaboratif Internasional di Sarawak Malaysia lebih tepatnya di Daerah Kampung Ruan Lama, Simunjan. Kampung Ruan Lama, tepatnya di sebuah kawasan yang terletak di Simunjan, daerah Samarahan, Sarawak Malaysia. Pada awalnya kampung Ruan Lama hanyalah “Kampung Ruan” namun kampung Ruan mulai terbagi menjadi 3 bagian yakni Ruan Lama, Ruan Tengah dan Ruan Baru. Dengan terbaginya 3 Kampung Ruan ini disebabkan karena seringnya terjadi longsor maka dari itu masyarakat berpindah tempat dari Ruan Lama ke Ruan Tengah maupun Ruan Baru.
Mayoritas masyarakat di Kampung Ruan merupakan Suku Dayak Iban, dengan kebiasaan mereka setiap pagi adalah berladang, dan kebiasaan unik yang dilakukan ibu-ibu disini adalah mengkonsumsi sirih dan gambir.
Ismail Maxuel, Kepala Kampung di Kampung Ruan Lama, mengatakan bahwa pada saat ini jumlah masyarakat muslim dan non muslim sekitar 50% muslim dan 50% non muslim, dengan data 17 kepala keluarga.
“Interaksi antara muslim dan non muslim di Kampung Ruan Lama sangat baik, tidak ada konflik yang terjadi selama ini” ungkap beliau.
Bapak Abdul Aziz, selaku salah satu masyarakat Kampung Ruan Baru mengatakan ketika pada saat acara besar, mereka tidak membeda-bedakan antara Agama Islam dan non Islam. Biasanya ketika acara besar diselingi dengan makan bersama yang dimasak oleh masyarakat muslim.
Pernyataan tersebut memperlihatkan Kampung Ruan patut dicontoh atas kuatnya toleransi antar agama, dengan interaksi dalam berkeyakinan berbeda namun ketentraman antar agama sangatlah rukun.
Penulis: Dinda Nabila Mawaddah