Peserta dan Narasumber Berpose Bersama Usai Kegiatan

Entikong, 17/12/2022, saa.iainptk.ac.id.

Kaprodi Studi Agama Agama (SAA), Elmansyah, SPdI MSI, menjadi narasumber pada kegiatan Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Guru-guru Madrasah di Wilayah Perbatasan Indonesia – Malaysia, Kecamatan Entikong dan Sekayam Kabupaten Sanggau. Kegiatan ini terlaksana sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) Litapdimas atas nama Dr. Sukino, M.Ag (Ketua), Dr. Rahmap, MAg (Anggota) dan Eka, SPdI (mahasiswa Anggota) tahun 2022. Pelatihan ini dilaksanakan pada 16-17 Desember 2022 di Wisma Negara Perbatasan Entikong Kabupaten Sanggau. 

Dalam kegiatan tersebut, Elmansyah, sebagai narasumber, memberikan materi Best Practice menulis karya ilmiah. Adapun karya ilmiah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Best Practice ini berupa tata cara menuliskan PTK dan Artikel, yang dimulai dari Penulisan Judul, Pendahuluan, Metode, Pemaparan Data, Pembahasan, Kesimpulan, dan Penulisan Referensi. 

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan

Para peserta sangat antusias  dalam mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir. Pengakuan beberapa peserta, bahwa apa yang disampaikan narasumber semuanya adalah hal baru, yang mudah dipahami. 

“Banyak sekali pengetahuan yang kami peroleh dalam 2 hari ini. Semuanya, yang awalnya terasa sangat sulit, menjadi cukup mudah untuk dipraktikkan”, ungkap Toifur SPdI yang juga guru MA Al Mizan Balai Karangan. 

Hal yang sama disampaikan oleh Abang Darmansyah yang merupakan guru MTs Istiqomah Entikong. 

Sementara Uray, SPd juga menyampaikan kepuasannya atas penyajian narasumber dalam pelatihan ini. Menurut Uray, yang juga Ketua Yayasan Al Mizan, “Narasumber pelatihan ini sungguh luar biasa. Hal-hal yang sulit, menjadi mudah dipahami, dan mudah dikerjakan. Pelatihan ini juga membangkitkan semangat untuk menulis. Apalagi banyak hal-hal baru yang disampaikan oleh narasumber mengenai pengelolaan lembaga pendidikan, dalam kapasitasnya yang pernah menjadi ketua Yayasan juga. Pokoknya banyak yang kami peroleh, Terima Kasih Panitia, tim PkM IAIN Pontianak”, ungkap Uray di sela-sela kegiatan berakhir.

Narasumber Membimbing Langsung satu-persatu peserta dalam menulis artikel

Best Practice

Ada beberapa Best Practice yang unik dan dinilai sangat bermanfaat bagi peserta, yang sifatnya doktriner, antara lain:

Pertama, doktrin tentang penulisan, yaitu: “Tuliskan apa saja yang ada dalam pikiran Anda, biarkan sampai akhir, setelah selesai, barulah kemudian diedit. Jangan menulis baru 1 paragraf langsung diedit! Sebab, kalau langsung diedit, maka paragraf itu tidak akan  pernah selesai”.

Kedua, doktrin tentang Editing: “Setelah diedit, masukkan ” Dalil”. Sedangkan yang dimaksud dengan dalil di sini adalah pernyataan para penulis lain yang telah dipublikasikan (hanya ada 2, yaitu Buku dan Jurnal) atau yang sering disebut sebagai Kutipan. 

Ketiga, doktrin tentang jumlah kata dan kalimat dalam paragraf. Elmansyah menekankan, bahwa: “1 paragraf minimal 3 kalimat, minimal 6 kalimat. Satu kalimat maksimal 16 kata”

Keempat, tentang Abstrak. Penulisan  Abstrak, harus memenuhi 5 komponen, yaitu: tujuan, novelty, metode, kesimpulan, dan kontribusi. Masing-masing ditulis 1 kalimat, kecuali kesimpulan, yaitu yang maksimal  3 kalimat. 

Kelima, penulisan daftar Pustaka secara manual dan secara otomatis dengan menggunakan Reference Manager (Mendeley).  

Keenam, menulislah sesuai bidang keilmuan dan profesi. Jika seorang guru, maka jangan menulis tentang menejerial lembaga, tulislah tentang cara meningkatkan kemampuan mengajar guru atau belajar siswa, dan lain sebagainya. 

Dr. Sukino (kiri) saat memberikan arahan.

Selain memberikan Best Practice, Kaprodi SAA juga tidak lupa mengenalkan Program Studi Studi Agama Agama (SAA) kepada para peserta. Ia mengatakan bahwa Program Studi ini fokus pada penggemlengan mahasiswa agar menjadi Peneliti (termasuk Penulis Karya Ilmiah yang mumpuni), menjadi Penyuluh Agama, Pemandu Kerukunan Umat Beragama. Hal ini juga di-amin-kan oleh Dr. Sukino, selaku pelaksana kegiatan. Dr. Sukino, bahkan ketika awal mengenalkan Narasumber, telah menjelaskan secara sangat detail tentang latar belakang Narasumber, yaitu Kaprodi Studi Agama Agama (SAA) dan pentingnya masyarakat perbatasan mengutus warganya untuk kuliah di Prodi SAA, karena daerah perbatasan sangat membutuhkan keahlian yang dimiliki oleh Prodi ini, yaitu sarjana agama yang memiliki pemahaman yang utuh mengenai Moderasi Beragama. 

Leave a Comment