Erna Sari, salah satu mahasiswa Prodi Studi Agama Agama mengikuti Kegiatan KKL Reguler di Kabupaten Landak Posko 1 Desa Mangguk. Dari sekian banyak program kerja kelompok KKL Posko 1, Erna Sari menceritakan salah satu program kerja kelompok KKL nya yaitu mengajar di Sekolah Dasar. Berikut cerita selengkapnya.

Pukul 17:57 WIB suara azan berkumandang pertanda waktu Sholat Magrib telah tiba. Aku bersama teman-teman bergegas mengambil air wudhu di WC secara bergiliran. Wc ini ku sebut sebagai wc serbaguna karena dapat juga digunakan untuk mencuci piring, mencuci baju, mandi dan sebagainya. Selanjutnya, aku dan teman-teman melaksanakan Sholat Maghrib berjama’ah di Masjid Mardhotillah, yakni masjid yang baru dibangun oleh masyarakat Mangguk.

Begitu selesai sholat berjamaah dan pulang ke posko, aku langsung menghampiri Ketua Posko untuk sekedar bertanya mengenai program kerja hari esok. Kebetulan, besok salah satu program kerja kelompok KKL ku adalah mengajar di sekolah. Sehingga, aku pun bertanya terkait daftar nama yang akan mengajar pada hari esok. Ketua posko menyebutkan daftar nama secara perlahan. Mendengar namaku disebutkan, perasaanku menjadi campur aduk, sebab sebelumnya aku belum memiliki pengalaman dalam mengajar. Namun, aku selalu menenangkan pikiranku dengan kalimat “Jalani, Nikmati dan Syukuri”. Kalimat inilah yang selalu dipegang untuk menguatkan diriku agar berani untuk melangkah kedepan.

Malam ini aku tidur lebih awal dari biasanya, karena besok pagi adalah jadwal ku mengajar di Sekolah Dasar Negeri 39 Mangguk. Sehingga, aku harus mempersiapkan tenaga untuk besok hari. Mengajar di SDN 39 Mangguk akan menjadi tempat pertama kalinya untuk mencari pengalaman, pelajaran, dan bersosialisasi. Hari pertama mengajar adalah hari yang penuh tantangan. Mulai dari beradaptasi dengan guru-guru maupun dengan siswa siswi di SDN 39 Mangguk.

Sebetulnya, ada 8 orang yang mengajar dihari yang sama dengan ku. Namun, 2 orang berhalangan untuk mengajar karena mengikuti kegiatan observasi di Air Merah tempat wisata yang ada di Desa Mungguk bersama teman-teman dari Posko 2 di Mungguk. Sehingga, yang dapat hadir untuk mengajar berjumlah  orang termasuk diriku. Berhubung jarak sekolah dan posko cukup dekat, aku dan teman-teman berangkat ke sekolah pukul 07:50 WIB.

Sesampainya di sekolah, siswa siswi berkumpul melihat kedatangan ku dan teman-teman. Pada saat itu pembelajaran di kelas belum dimulai, karena para guru pun belum datang ke sekolah. Akhirnya, aku beserta teeman-teman menunggu di depan kantor guru yang masih terkunci. Sekitar pukul 08:15 WIB, guru-guru pun berdatangan.

Sebelum memasuki kelas, kami diarahkan untuk memasuki kantor guru terlebih dahulu untuk mengatur tentang pembagian mahasiswa perkelas. Berubung kami berjumlah 6 orang, sehingga 1 kelas diajar oleh 1 orang mahasiswa. Kami pun dibebaskan memilih ingin mengajar di kelas berapa saja.

Aku sendiri memilih kelas 2 yang memiliki jumlah murid sebanyak 6 orang. Terdiri dari 4 murid laki-laki dan 2 murid perempuan. Sebelum memulai pembelajaran, aku diberi arahan oleh Wali Kelas 2 terkait metode pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran akan dibagi menjadi dua materi yang berbeda. Hal ini disebabkan terdapat siswa yang sudah pandai membaca dan berhitung, sedangkan siswa lainnya belum bisa membaca dengan lancar. Wali kelas memberitahu ku dalam memberikan materi pelajaran berbeda pada siswa kelas 2 ini. Pelajaran ringan seperti berhitung dari 1-20 dan membaca dari A-Z diajarkan pada siswa yang belum lancar membaca dan berhitung. Sedangkan bagian menulis rangkuman dan hitung tambahan serta perkalian diberikan pada siswa lainnya. Pembagian materi pembelajaran oleh Wali kelas bukan berarti beliau pilih kasih. Melainkan memberikan pelajaran sesuai dengan kekurangan dari siswa siswi didalam kelasnya.

Setelah menjelaskan mekanisme pembelajaran di kelas, Wali kelas meninggalkanku untuk mengajar sendiri di dalam kelas dan kembali ke kantor guru. Aku pun merasa lebih leluasa untuk mengekspresikan diri untuk menyampaikan materi pelajaran pada siswa siswi di kelas. Dengan penuh percaya diri, aku memperkenalkan diri. Lantas aku pun meminta mereka untuk memperkenalkan diri satu per satu. Melihat wajah dan tingkah laku mereka membuat ku merasa gemas. Betapa lucunya gaya mereka mereka saat ku minta untuk memperkenalkan diri. Tak bisa ku jelaskan lagi bagaimana senangnya hatiku melihat tingkah laku mengemaskan mereka didalam kelas.

Penulis: Erna Sari

Leave a Comment