Profil Khusus Mahasiswa:

Oleh: M. Tauvan Amanda Putra

“Kebayang nggak sih, ada orang lulus SNMPTN, tetapi malah milih Prodi Studi Agama-Agama IAIN Pontianak?Mungkin ada yang pengen banget nampol tu orang, hehe”. Ujar Tauvan.

Namanya Muhammad Tauvan Amanda Putra, nama yang cukup panjang, bukan? Agar memudahkan biasanya dia dipanggil Tauvan ataupun Topan. Lahir di Pontianak pada tahun 1999. ia meyakini, bahwa sebagai manusia, ia merasa diberi kehendak untuk memilih, begitu juga ketika memilih Studi Agama-Agama dari sekian pilihan.

5 Juni 2017 ia melakukan registrasi untuk menjadi mahasiswa Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) IAIN Pontianak dan pada tanggal 29 November 2022 diwisuda.

Secara administrasi, ia membutuhkan Empat Tahun Tujuh Bulan Dua Satu Hari (4 Tahun 7 Bulan 21 Hari) untuk menyelesaikan studi. Waktu yang cukup panjang, bukan? Kenapa ya dia membutuhkan waktu selama itu? katanya banyak faktor, alasan, dan itu pilihan. Lantas, bagaimana dengan faktor malas? Iya, dia juga pernah malas kok, hehe.

“Menempuh pendidikan formal di Prodi SAA IAIN Pontianak, secara langsung dan tidak langsung telah membuka kesempatan bagi aku untuk mengikuti kegiatan tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Saat menjadi mahasiswa, dia pernah berpikir untuk jalan-jalan ke luar pulau Kalimantan Barat gratis melalui lomba menulis dan presentasi. Namun, dari awal kuliah sampai semester 8 akhir, pikiran itu tidak terwujud, sebab ia hanya dipikirin terus, hehe [canda gaes]. Hingga tiba saatnya, dia mulai mengenal istilah Call for Paper dan konferensi.

Pada tahun 2021 ia berkesempatan menjadi presenter di 3 (tiga) konferensi, yaitu Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) 5th“People and Science in The Covid-19 Pandemic Outbreak”the 3rd International Conference on Indigenous Religions “Access to Justice: A Call for Literacy on Interrelated Issues and Coalition of Interrelated Sectors”, dan Graduate Forum 2021 “Islam dan Patologi Sosial”. Lalu, tahun 2022,ia kembali mendapat kesempatan menjadi presenter dalam kegiatan the 4th International Conference on Indigenous Religions “Inclusive Democracy: Equality and Justice for All”.Sayang seribu kali sayang, dari konferensi-konferensi tersebut, pikirnya untuk jalan-jalan gratis ke luar Kalimantan Baratbelum terwujud juga. Apa sebab? DM aja dia, mungkin dikasi tau, hehe.

Tauvan, saat Event BUAF 5 Tahun 2021

Setelah melalui lika-liku di “jalan” Prodi SAA IAIN Pontianak dan mendapatkan berbagai pengalaman dari dalam dan luar kampus, maka baginya “prestasi bukan hanya tentang kemenangan dalam sebuah kompetisi” dan perjalananku juga bukan tentang bagaimana menjadi Man of the Match ataupun mahasiswa berprestasi. Ketika menempuh ‘jalan’ Prodi SAA IAIN Pontianak, Aku belajar bertumbuh dan sadar akan pentingnya untuk mengambil insiatif,mencoba kreatif serta anti-manipulatif. Sebagai wujud ‘penghargaan’, “Aku menulis pengalaman, usaha, dan pencapaian mulai 5 Juni 2017-29 November 2022 ke dalam Curriculum Vitae (CV),” Pesannya.

Curriculum Vitae (CV) dapat diakses pada link berikuthttps://drive.google.com/file/d/1Ctvoa3X2PEYmuQD9ypj6vMT6CRe6EE-n/view?usp=share_link

Editor: Elis Nurhadijah

1 Comment

Leave a Comment