Pontianak, 29 Desember 2022 saa.iainptk.ac.id

Prodi Studi Agama Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) menjadi konektor Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia dengan IAIN Pontianak. Rombongan tim KND RI diterima di ruang Rektor IAIN Pontianak. Terdiri dari 3 komisioner (Ketua KND Dante Rigmalia, Wakil Ketua KND Deka Kurniawan, Komisioner KND Rachmita Maun Harahap) dan 4 staff khusus (Rafika Tambunan, Try Manulang, Ari Nugroho dan Akbar Alfando sebagai juru bahasa isyarat). Dihadiri pula oleh Mustat Saman, S.Hut. selaku ketua Nasional Paralympic Committee Indonesia (NPCI). Silaturrahmi ini berlangsung pada 29 Desember 2022, pukul 11.30-13.00 WIB.

Sebelumnya, Prodi SAA telah berperan dalam pelaksanaan MoU antara KND RI dan IAIN Pontianak pada 17 November 2022 dalam kegiatan Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Kalbar. Sebagai upaya menindaklanjuti MoU yang sudah terjalin tersebut, Prodi SAA melalui Sekprodinya yaitu Andry Fitriyanto, M.Ud. menginisiasi perjumpaan kembali antara KND RI dan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, S.Ag., MA.

Dalam kesempatan ini, banyak harapan yang disampaikan oleh tim KND RI kepada IAIN Pontianak. Dr. Dante Rigmalia, M.Pd. selaku ketua KND RI mengutarakan keinginannya untuk menciptakan IAIN Pontianak sebagai kampus yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Tim KND juga memberikan beberapa usulan kepada IAIN Pontianak untuk membangun kampus yang inklusif, salah satunya disediakan Unit Layanan Disabilitas (ULD) di IAIN Pontianak.

Tanggapan yang sangat baik pun diberikan oleh Rektor IAIN Pontianak terhadap program yang dirancang oleh KND RI. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA. menegaskan akan mendorong terciptanya Unit Layanan Disabilitas (ULD) di IAIN Pontianak sebagai lembaga untuk pendataan penyandang disabilitas, kebutuhan serta mensosialisasikan ULD.

Elmansyah, M.S.I. selaku Kaprodi Studi Agama-Agama, FUAD IAIN Pontianak turut memberikan tanggapan posistifnya atas program ini.

“Prodi SAA berkomitmen untuk turut mendorong kampus ini menjadi tempat yang ramah terhadap saudara-saudara disabilitas. Tentu, kita akan membantu upaya terwujudnya Unit Layanan Disabilitas di IAIN Pontianak tersebut,” tuturnya.

Silaturrahmi ini berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan. Beberapa pembahasan penting tentang hak-hak disabilitas di Perguruan Tinggi menjadi isu utama yang dibicarakan. Kedua belah pihak menyepakati MoU dengan perjanjian kerjasama dalam bidang penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat dengan pendekatan yang inklusif. Pertemuan yang cukup singkat tersebut mampu menghasilkan beberapa keputusan penting bagi kedua belah pihak. Jamuan makan siang pun mengakhiri perjumpaan dua instansi ini.

Penulis: Elis Nurhadijah

Editor: Andry Fitriyanto

Leave a Comment