PRODI SAA SUKSES MENJADI TUAN RUMAH KONFERENSI INTERNASIONAL THE 4th ICIR

Pontianak, 29/11/2022. saa.iainptk.ac.id

Pada Selasa, 29 November 2022 lalu, Prodi SAA (Program Studi Studi Agama Agama) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak didapuk menjadi salah satu tuan rumah kegiatan yang super besar, yaitu ICIR ke-4 (The 4th ICIR). Event ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Lembagai Kolaborasi bernama ICIR juga, yaitu: The Intersectoral Collaboration for Indigenous Religions sebagai Rumah Bersama, bagi setidaknya 18 institusi dari Perguruan Tinggi Terkemuka dan Lembaga Penelitian  Nasional, di antaranya: Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Paramadina, Asosiasi Studi Agama Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan lain sebagainya.

The 4th International Conference on Indigenous Religion (ICIR 4) tahun ini diselenggarakan di Pontianak, dengan mengambil tempat di 3 Perguruan Tinggi, yaitu: Universitas Panca Bhakti (UPB), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, dan Sekolah Tinggi Agama Katholik Negeri (STAKATN). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 28-30 November 2022.   

Sementara untuk di IAIN Pontianak, kegiatan ini diamanahkan kepada Program Studi Studi Agama Agama (Prodi SAA) oleh pihak ICIR, berdasarkan hasil koordinasi dengan Pihak Penyelenggara Pusat (Dr. Samsul Ma’arif dari CRCS UGM dan Aceng Husni Mubarok dari PUSAD Paramadina). Kegiatan yang diamanahkan pada Prodi SAA tersebut telah usai. Sukses besar diraih oleh Prodi SAA khususnya, dan IAIN Pontianak pada skala yang lebih besar. 

Benefit Kegiatan

Ditemui di ruang kerjanya, Ketua Program Studi Studi Agama Agama (Kaprodi SAA), Elmansyah MSI, menjawab pertanyaan Redaksi saa.iainptk.ac.id menjelasakan, bahwa bagi Prodi SAA, dan juga Prodi HES, ada beberapa poin penting yang dihasilkan dari kegiatan ini, antara lain:

1. Terciptanya MoU antara ICRS UGM dan CRCS UGM yang diiringi dengan PKS dengan Prodi SAA dan HES. 

2. Meskipun kegiatan ini sangat besar, pembiayaan utama ditanggung oleh pihak ICIR (Intersectoral Collaboration on Indigenous Religion) sebagai Rumah Bersama Studi Agama dan Budaya, sehingga Prodi SAA dan HES, hanya berfokus pada lokasi kegiatan. 

3. Berbagai relasi menguntungkan yang berasal dari anggota Rumah Bersama ICIR: ICRS, CRCS, Komnas Perempuan dan Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Pusad Paramadina, BRIN, dan lain sebagainya.  

4. Rekognisi berskala internasional untuk prodi SAA dan HES yang menjadi moderator dan presentator dalam Plenary dan Panel. 

5. Karya mahasiswa SAA dan Beberapa Prodi lainnya yang masuk dalam. Prosiding Internasional. 

6. Sertifikat kegiatan berskala internasional pada beberapa prodi yang ikut kegiatan. 

7. Pengalaman EO yang berharga pada mahasiswa. 

8. Nama besar Prodi SAA dan IAIN Pontianak di kancah nasional dan internasional. 

9. Relasi pemateri berkompeten yang cukup banyak. 

Sementara kolaborasi dalam kegiatan ini sangat banyak, sebagaimana tertera logonya pada Banner di atas. 

Rektor IAIN Pontianak memberikan kesempatan dan apresiasinya untuk penyelenggaraan kegiatan ini. Hadir menyambut tamu kegiatan, Bapak Wakil Rektor III IAIN Pontianak (Dr. Ismail Ruslan, M.Si.). yang turut memfasilitasi. Dekan dan Wadek FUAD mendukung penuh upaya panitia SAA. Mahasiswa SAA siang malam mencurahkan tenaga dan pikiran mereka demi suksesnya kegiatan ini. 

Elmansyah MSI, sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini, karena pada awalnya dirasa sangat berat, sebab ia bertepatan dengan pelaksanaan Wisuda Sarjana dan Pengukuhan Gelar Doktor Dosen IAIN Pontianak. 

“Saya sangat bersyukur bahwa kegiatan ini akhirnya dapat dilaksanakan dan sukses. Saya sempat khawatir dua hal: Pertama, tidak mendapatkan ijin dari Pimpinan, karena bersamaan dengan Wisuda, sehingga semua pimpinan tidak bisa menyambut tamu yang datang ke IAIN Pontianak, dan lokasi yang akan sangat berjejal. Namun, akhirnya mendapat ijin. Alhamdulillah. Kedua, khawatir tidak banyak yang mau datang. Tapi pada kenyataannya, lokasi perhelatan senantiasa penuh, dari Plenary Pagi, Paralel Siang di Gedung FUAD Lt.4, hingga Plenary Malam di Aula. Para peserta sangat antusias, bahkan sampai larut malam”, ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca. 

Tak lupa, Elmansyah MSI, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak sekali membantu terselenggaranya kegiatan ini. 

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor, Para Wakil Rektor, Ibu Dekan FUAD, Para Wakil Dekan, Pak Fadhil (Kaprodi HES Fakultas Syariah IAIN Pontianak, Red.), Mahasiswa SAA, dan para dosen SAA, terutama Bapak Syukron Wahyudi  MAg, Bapak Prof. Dr. Zaenuddin Hudi Prasojo, dan Sekretaris Prodi Bapak Andry Fitriyanto MUd, serta pihak lain yang tidak bisa disebut satu persatu. Tanpa mereka semua, kegiatan ini tidak akan terselenggara dengan baik”, pungkasnya.

Kronologi Kegiatan

Banyak orang bertanya, bagaimana kegiatan sebesar ini diselenggarakan bersama Prodi SAA? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut diuraikan secara lebih lengkap. 

The 4th International Conference on Indigenous Religion (ICIR 4), pada awalnya diperkenalkan oleh Sdr. Muh. Fadhil (Kaprodi HES IAIN Pontianak), ditawarkan ke Prodi Studi Agama Agama (SAA) sebagai Leading Sectornya, karena memang SAA yang lebih tepat untuk mengelola kegiatan itu. Ini terjadi pada sekitar bulan Juni 2022. SAA menyambutnya dengan antusias. Kemudian, dimulailah pertemuan-pertemuan koordinasi melalui Zoom Metting. Hingga akhirnya, pada bulan  Agustus 2022, diputuskan akan diselenggarakan pada tanggal 28-30 November 2022, di Pontianak, dengan Lokasi: Universitas Panca Bakti (UPB), IAIN Pontianak dan STAKAT N.

Berhubung masih terus berkoordinasi, maka rencana ini belum bisa disampaikan kepada pimpinan. Draft kegiatan ini semestinya akan disampaikan di awal November 2022, namun karena ada kegiatan lain yang sangat padat di IAIN Pontianak, maka belum tersampaikan. Hingga pada pertengahan November 2022, mulai ada banyak waktu, pasca kegiatan AICIS di Bali. Disampaikanlah rencana kegiatan ini ke Fakultas secara lisan, namun karena baru saja disampaikan akan ada agenda wisuda, maka kegiatan ini dirasa akan sulit untuk bisa dilaksanakan. 

Masalahnya, panitia pusat telah sangat lama memutuskan, sehingga tidak mungkin akan dimajukan atau dimundurkan. Selain itu, untuk menyatukan keluangan agenda di 3 PT, akan sangat berat. Itulah sebabnya, Prodi SAA akhirnya berusaha sekuat tenaga untuk mensukseskan event akbar ini. Keberadaan Muh. Fadhil dengan HES-nya, turut memperkuat tim untuk terus maju. Berbagai kendala, akhirnya dapat dilalui, kegiatan ini berakhir dengan sangat menggembirakan. 

MoU IAIN Pontianak dengan Berbagai Lembaga Rumah Bersama ICIR

Dalam kesempatan ini, IAIN Pontianak berkesempatan untuk melakukan penandatanganan MoU dengan berbagai lembaga yang tergabung dalam ICIR. Secara simbolis, dilakukan dengan CRCS, yang diikuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Prodi SAA. Penandatanganan ini diwakili oleh Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, dan dari Pihak CRCS diwakili oleh Dr. Samsul Ma’arif. Sementara untuk PKS/SPK, akan dilanjutkan pasca kegiatan ini. 

Kegiatan selesai pukul 22.00 WIB. Semangat baru untuk kembali mengikuti kegiatan ilmiah, tumbuh di kalangan mahasiswa Prodi SAA. 

Penulis: Elis Nurhadijah

Leave a Comment