Pontianak, 30/10/2022. saa.iainptk.ac.id. 

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Studi Agama Agama (SAA) IAIN Pontianak, mengadakan Kunjungan Tempat Ibadah (tour to the religious sites) yang berada di salah satu Klenteng di Pontianak yaitu, Kwan Tie Bio, di Jalan Diponegoro, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Kesempatan ini dipergunakan oleh HMPS untuk mencari tahu tentang Klenteng dan Agama Konghuchu. Berikut ini hasil wawancara langsung dengan JS. Rudy Leonard, Wakil Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN) Provinsi Kalimantan Barat, di Klenteng Kwan Tie Bio, Minggu 30 Oktober 2022. 

JS. Rudy mengatakan bahwa Agama Khonghucu sama seperti Islam, mempunyai banyak nama Klenteng. Di setiap Klenteng pasti ada Naga. Naga bukan hanya sekedar patung, karena makhluk yang ada dunia ini terdiri dari 2 makhluk, yaitu ada makhluk langit dan bumi. Makhluk bumi yang nampak dilihat, kalau makhluk langit seperti Sulin dan Naga. Saat Nabi Kongzi lahir, beliau dijaga oleh 2 Naga. 

Selain Naga, ada juga Pagoda. Pagoda, tempat bakar kertas dan bakar apa saja yang ingin disampaikan oleh Dewa Dewi. Khilin, makhluk yang bertanduk 1 bentuknya persis Singa. Patungnya disebut Khinsing, kalau rohnya disebut Shemgmim. Agama Khonghucu, kitab sucinya Mandarin, karena Nabinya asli orang Tiongkok.

Terdapat minyak dan lampu, artinya untuk menerangi kehidupan agar kehidupan kita tidak gelap tidak terang. Minyak makan tersebut tak pernah habis meski sudah ratusan tahun karna rata-rata diisi oleh umat dan lampu tersebut tidak pernah mati.

 

Dalam agama Konghucu, Dewa Dewi tidak bisa dihitung. Dewa Dewi satu utusan artinya mereka asalnya juga dari manusia.  Merekapun manusia di saat mereka berbuat baik. Setelah meninggal, mereka akan ditempatkan yang sakral dan untuk diberi kekuatan.

Sesajiannya yang disajikan adalah buah-buahan. Sajian tersebut sudah diberkati. Sesajian ini bukan dimakan oleh Dewa Dewi, ini kita makan supaya diberkati untuk mendapatkan ilham melalui buah.

Dewa induknya Koun Ya Kong, You Ci Cong sebagai pendamping Shang Pue (sarana permintaan). Jika jatuhnya telungkup, berarti tidak setuju apa yang kita minta. Jika dibuka dua-duanya, artinya Dia masih kurang jelas dengan apa yang kamu minta. Jika satu terbuka satunya tertutup berarti sudah disetujui permintannya, karna kita tidak bisa komunikasi langsung.

Sesajian bukan seolah-olah orang bilang gini, “Udah mati kok masih disuguhi makan?”. Sebetulnya bukan untuk dia yang makan. Ini supaya melalui pemberkatan doanya masuk ke dalam makanan itu. Makanan itu masuk ke dalam mulut bisa menjadi darah daging kita. Karena ada Yin dan Yang. Yang itu nampak berwujud dan bisa dirasakan, nampak dikasat mata. Yin itu bisa dirasakan, tidak bisa dilihat kasat mata. 

Kenapa agama khonghucu identik dengan warna merah? Warna merah merupakan kebesaran pada zaman ribuan tahun lalu. Ada sebuah makhluk namanya Nian. Nian adalah makhluk pemangsa, makhluk pengganggu masyarakat di pedesaan. Ketika waktunya Imlek, mereka turun dan mengganggu manusia. Tanpa sengaja Nian melihat bentuk warna merah, Nian takut dan lari. Maka, sejak itulah warna merah menjadi kebesaran Umat Tionghoa untuk mengusir Roh yang jahat.  

Sekarang ini, pelayanan pemerintah melalui Pengadilan dan Capil, semua sudah terpenuhi, sudah boleh mengeluarkan Surat Nikah. Umat Khonguhucu sembahyang tanggal 1 dan 15, hari biasa umat sembahyang di rumah, pungkas JS Rudy menutup pembicaraannya.

 Disclaimer: Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau penulisan mengenai nama atau penyebutan

Penulis: Dinda Nabilah

Leave a Comment